Handuk Good Morning


Setiap backpacker memiliki pilihan sendiri dalam memilih handuk. Ini semua tergantung dengan tingkat kenyamanan masing-masing orang. Tapi jelas, akan sangat tidak praktis jika membawa handuk yang ukurannya besar dan tebal. Wah sangat memakan ruang di dalam ransel. Saya tidak memiliki kriteria khusus membawa handuk untuk travelling.

Buat saya handuk yang ukurannya kecil sudah cukup bagi saya. Dan tentu harus memiliki daya serap air yang cukup. Selain handuk utama  untuk mandi. Tidak ketinggalan saya membawa handuk cadangan. Kesannya ribet ? Padahal tidak.

Handuk cadangan ini biasanya saya letakkan di tas kecil. Handuk putih kecil, murah dan sudah eksis di kalangan paskibra jaman eSeMA hehehe. Karena ada tulisan good morning. Maka saya menyebutnya handuk  good morning. Kalau lagi travelling terkadang badan terasa lengket dan butuh mandi kilat. Sekedar membasahi badan biar terasa segar. Ga pake sabun ga masalah juga. Nah handuk ini sangat pas. Karna daya serapnya yang lumayan, maka bisa dipakai untuk kondisi seperti ini. Setelah mandi, cukup dianginkan sebentar. Atau masukkan ke dalam plastik sebelum disimpan kembali di dalam tas.

Handuk ini cepat kering. Makanya jadi favorit saya. Kalau sudah di dalam bis atau kereta, bisa kita sampirkan di dekat jendela biar terkena panas dan cepat kering. Atau bisa kita jemur di atas ransel sambil menunggu jadwal kapal ferry berikutnya. Atau ditaruh diatas kepala aja sambil jalan cari rute bis ke tempat tujuan. Selain bisa melindungi kepala kita dari terik matahari, sekalian bisa cepat kering. Tidak berlaku kalau kamu jalan di bawah sinar rembulan ya.

Fungsi lain dari handuk sederhana ini, untuk menutup hidung kamu dari debu dan asap di jalan. Belum lagi kalau ketemu sesama backpaker yang sudah tidak mandi 3 hari. Wah betapa berjasa handuk ini. Menjaga kamu tetap survive dan tidak pingsan karena bau badan.
Kalau handuk kamu kaya gimana ?

Related Posts:

5 Perlengkapan Multi Fungsi

Sebagai backpacker pemula saya harus banyak belajar dari para senior. Terutama memilih perlengkapan apa saja yang harus dibawa. Perlengkapan tersebut harus cukup selama perjalanan dan multi fungsi. Agar ransel saya tidak terlalu berat dan travelling menjadi lebih asik. Nah berikut ini beberapa perlengkapan yang insha Allah berguna buat kalian semua.

1. Kain Bali 
Harganya murah meriah dengan berbagai macam corak juga. Kain Bali wajib dibawa karena sangat membantu kita selama travelling. Kain Bali dapat difungsikan sebagai sprei. Maklum lah tidak semua hostel maupun penginapan murah yang memiliki fasilitas kamar cukup baik. Terutama masalah kebersihan. Hostel di singapura, Kuala lumpur  dan bangkok sejauh ini spreinya bersih. Tapi tidak di sebuah hotel di semarang. Warna sprei yang seharusnya  putih, jadi tidak jelas dan banyak noda bersejarah. Nah, dalam kondisi seperti inilah kain Bali kita fungsikan sebagai sprei. Lumayan lah biar tidak gatal-gatal.


Kedua kain Bali kita bisa gunakan sebagai alas untuk sholat jika kita lupa bawa sajadah. Tapi ada kok sajadah yang tipis banget. Sangat cocok dibawa untuk travelling. Segera dapatkan di toko terdekat ya hehehe.

Berikutnya kain Bali kita bisa gunakan sebagai selimut atau syal kalau udara dingin banget. Bisa juga dipakai jadi bawahan. Kalau celana atau rok kalian lagi dicuci. Lumayan untuk menjaga aurat kita lho. Tapi jangan dipakai buat jalan-jalan keliling kota ya. Wah bisa bahaya kalau sampai melorot.

2. Tempat Minum 
Saya sih selalu bawa peralatan makan dan minum kalau travelling. Salah satunya saya membawa tempat minum plastik. Lumayan. Selain bisa membuat menyeduh minuman hangat. Saya juga memfungsikan sebagai gayung. Kalau di luar negeri banyak toilet duduk yang hanya menyediakan tissu. Jadi sebelum saya masuk ke toilet, saya mengambil air dari wastafel dan saya simpan di tempat minum saya. Dan bisa dipakai buat membasuh setelah pipis. Setelah dicuci bersih bisa dipakai lagi deh buat tempat minum :D.


3. Sumpit 
Selain membawa sendok plastik sekali pake. Saya juga membawa sepasang Sumpit. Selain buat makan, Sumpit juga bisa dipakai buat mengaduk minuman. Fungsi lainnya adalah bisa dipakai untuk jepit konde. Terutama buat wanita yg rambutnya panjang. Kalau kehilangan karet atau ikat rambut. Sumpit bisa dipakai ketika darurat.


4. Peniti 
Peniti adalah benda wajib yang saya bawa. Kalau untuk berjilbab sih, saya lebih suka memakai bros. Tapi saya tetap bawa Peniti. Jaga-jaga siapa tahu baju atau celana saya ada yg robek. Sementara bisa dirapatkan dengan Peniti dalam kondisi darurat. Bisa juga dipakai sebagai pengganti jepit jemuran. Yang penting baju aman dan tidak jatuh ketika tertiup angin.


5.Tali sepatu
Tali sepatu sangat ringkas dan mudah diselipkan dimana-mana. Tali sepatu bisa dipakai untuk mengikat baju atau celana yang telah digulung dan dimasukkan ke ransel.  Karena alasan praktis 
Maka tali sepatu bisa dipakai buat jemuran juga. Bahannya kan lumayan kuat. Daripada bingung mau jemur pakai apa. Nah tali sepatu bisa buat pilihan yang praktis.

Punya tambahan lain dari pengalaman pribadi atau pengalaman teman ? Jangan sungkan share disini dong. Happy travelling

Related Posts:

Review Booking.com





Banyak sekali website yang menawarkan jasa untuk booking. Hampir semua menawarkan diskon yang menarik. Ada website yang awalnya menawarkan hotel dengan harga murah , ternyata ada biaya tersembunyi. Ujung-ujungnya kadang lebih mahal deh.

Nah, kenapa saya recomended banget sama booking.com karena 2 hal. Pertama harga yang ditawarkan adalah harga total yang sudah dikenakan pajak. Kedua, banyak sekali list hostel yang bisa dibooking tanpa kartu kredit. Wah asik banget deh.Saya pertama kali coba booking.com tahun lalu, ketika backpaker ke bangkok. Alhamdulillah, tidak ada masalah, mudah dan cepat.

Caranya bagaimana kalau mau booking ? Pertama, gabung dulu sebagai member nya. Kedua, browsing hostel yang sesuai dengan budget kamu. Kalau kamu tertarik tinggal di klik dan muncul keterangan detail mengenai hotel tersebut. Termasuk cara pembayarannya. Apakah perlu pakai DP alias uang muka, membutuhkan jaminan dengan kartu kredit atau tidak butuh keduanya.Ketiga, pilih kamar yang tersedia. Keempat, masukan nama lengkap kamu sesuai dengan identitas plus alamat e-mail. Kelima, tinggal tunggu email balasan untuk reservasi hotel yang kamu pilih. Selesai deh.

Ketika saya booking hostel di bangkok, saya tidak perlu membayar uang muka atau memasukkan data kartu kredit. Hostel yang saya pakai hanya menerima uang cash dan meminta uang jaminan diluar biaya yang harus saya bayar. Tapi tenang saja. Uang jaminan tersebut akan dikembalikan utuh, tidak kurang apalagi lebih :D ketika check out.

Nah berbeda dengan hostel maupun guest house yang saya gunakan di Jogjakarta. Guest house yang pertama meminta DP sebesar 50%. Jangan khawatir, uang DP cukup ditransfer saja kok, bisa via Atm. Nah sedangkan hostel yang lain, masih di jogjakarta juga, meminta saya untuk memasukkan data kartu kredit. Tentu saja yang saya masukkan kartu debet hehehe.

Nah itu tadi sedikit pengalaman saya ketika booking hostel. Kalau kamu mau share pengalaman yang sama. Share disini dong. Ayo kita bantu teman-teman kita yang lagi cari info semacam ini. Jangan lupa baca tulisan saya tentang booking hostel tanpa kartu kredit.

Related Posts:

Booking Hostel Tanpa Kartu Kredit


Hostel tentu menjadi pilihan pertama bagi kaum backpaker. Apalagi dorm yang isinya bisa berdelapan. Eitsss tapi jangan salah ya. Walaupun harganya murah. Tapi sangat nyaman untuk beristirahat setelah lelah menjelajah sebuah kota.

Dulu saya pikir, kalau mau booking hostel harus menggunakan kartu kredit. Jelas ini masalah besar bagi saya. Karena saya tidak punya kartu kredit satupun, beneran ! Nah lalu bagaimana dong kalau saya lagi travelling ? Saya dulu belum tahu website yang bisa booking tanpa kartu kredit.

Berawal dari booking hostel di Singapura di tahun 2014.  Awam dalam semua hal. Termasuk urusan booking hostel. Saat itu saya search secara manual. Hostel yang murah meriah untuk dua malam. Setelah membaca banyak review dari travel blogger. Pilihan saya jatuh pada "hive backpaker hostel". Lokasinya memang sangat strategis. Dekat dengan MRT Bon Keng.

Saya membuka website hostel tersebut dan diminta memasukkan no kartu kredit. Waduh bagaimana ini ? Pilihan yang tersedia adalah visa, Mastercard dan lainnya saya lupa hehehe. Lantas terbesit ide iseng. Kenapa tidak dimasukkan saja no seri kartu debet saya? Dengan catatan, hanya berisi saldo minimum untuk jaga-jaga supaya tidak terdebet secara otomatis.

VoilĂ  alias jeng...jeng..jeng...berhasil. Ternyata sistem dari hostel tersebut tidak bisa membedakan nomer seri kartu kredit dan kartu debet. Berbeda dengan paypal yang sangat keren habis sistemnya. Saya coba-coba untuk verifikasi menggunakan kartu debet langsung ditolak hehehe. Ow..Ow..ketahuan deh.

Apalah..apalah...akhirnya saya dikirim bukti reservasi dari hostel tersebut via e-mail. Wow...begitu mudah rupanya. Cara ini juga saya pakai untuk hostel yang ada di Jogjakarta. Insha Allah saya akan mereview hostel yang pernah saya booking. 

Punya pengalaman seru soal booking hostel? Share disini yuk.

Related Posts: