Malina wanita asal Jerman. Dia teman satu kamar saya di Ubud. Kamar saya adalah dorm khusus perempuan berisi 4 tempat tidur. Malina berusia 18 tahun. Masih SMA dan tidak percaya kepada Tuhan. Dia datang ke Bali bersama Jil. Berlibur ke Bali selama 2 minggu. Bersenang-senang dan akan kembali terbang ke Jerman.
Saya banyak ngobrol dengan dia dan juga Jil. Saya bertanya apakah warga jerman dapat menerima islam dan apakah disana bisa ditemukan masjid ? Sengaja saya pasang wajah bodoh. Walaupun informasi tersebut bisa saya cari sendiri melalui internet.
Baik Malina dan Jil dapat menerima muslim dan tidak pernah mempermasalahkan. Jil, memiliki saudara laki-laki yang teman dekatnya seorang wanita muslim. Jil beragama protestan dan tentu masih percaya Tuhan. Dia tidak pernah ke gereja. Tapi tetap merayakan natal dan juga paskah.
Malina juga tetap merayakan kedua hari besar tersebut. Walaupun dia sendiri adalah atheis.
Keduanya bosan dengan latar belakang agama yang didapatkan dari keluarga. Menurut mereka yahudi, kristen dan islam memiliki kemiripan akan Tuhan yang disembah. Sedangkan mereka sendiri menginginkan sesuatu yang beda. Keduanya melirik hindu dan budha untuk dipelajari. Alasannya sangat sederhana. Karena konsep kedua agama tersebut berbeda dengan agama yang lain. Hindu memiliki banyak dewa .Sedangkan budha mempercayai sebuah kekuatan besar yang mengatur kehidupan ini. Boleh dikoreksi kalau tulisan ini salah. Karena saya sendiri belum pernah belajar mengenai Hindu maupun Budha.
Saya tidak tahu kebenaran yang mereka sampaikan. Saya hanya mendengarkan dan mencoba memahami. Malam sudah semakin larut ketika akhirnya kami semua mengantuk. Sejenak Malina melihat kearah saya dan bertanya " kamu memakai hmmm...sewaktu tidur?"
"hijab?..,," jawab saya
Saya hanya tersenyum dan mengatakan. Karena kamar kita hanya ditutup gorden saya khawatir tiba-tiba terbuka dan ada laki-laki yang melihat. Untung dia percaya. Karena setahu saya ada dua pendapat. Ada yang membolehkan wanita non muslim melihat aurat muslimah. Ada juga yang berpendapat sebaliknya. Karena saya tidak tahu mana yang benar. Jadi saya lebih baik berhati-hati dengan tetap mengenakan hijab selama tidur :D
Eh, kalau ada yang punya pengalaman serupa walaupun tak sama boleh dong dibagi dimari ...Happy Travelling...
Eh, kalau ada yang punya pengalaman serupa walaupun tak sama boleh dong dibagi dimari ...Happy Travelling...
0 Response to "Tidur pakai hijab?"
Posting Komentar