Koin Euro Pertama Saya







Koin Euro pertama saya. Hanya satu-satunya. Tersimpan dengan rapih. Menjadi doa untuk datang ke Eropa suatu hari nanti. Insha Allah. Astra, wanita asal Lithuania yang memberikan. Suatu pagi dia bersiap jogging. Dia butuh koin bath. Lalu dia menukarkan koin Euro dengan koin bath yang saya punya. Memori yang tertancap jelas ketika backpacking di Bangkok 2014.

Ada rasa rindu untuk menjelajah lagi. Namun saya harus menahan diri untuk sementara waktu. Tabungan yang ada, saya siapkan untuk mendirikan rumah baca.

Namun ketika melihat koin Euro itu, rasa rindu begitu mendera. Bismillah, ketika ada rejeki lebih saya akan kembali backpacking ke luar negeri. Untuk sementara, cukuplah saya backpacking di dalam negeri dulu.

Eropa sudah lama menjadi impian saya. Sejak SMA, ketika membaca majalah di perpustakaan sekolah. Terutama Jerman. Saya benar-benar jatuh hati dengan negara tersebut. Teknologi dan science yang dimiliki begitu membius saya. Setiap kali backpacking bertemu dengan orang Jerman, saya merasa sangat senang. Saya katakan betapa kagum dengan negaranya.

Keinginan untuk melanjutkan studi master masih saya simpan sampai hari ini. Entah kapan akan terwujud. Tapi Insha Allah, cepat atau lambat akan terwujud. Seperti ketika membuat paspor 2012. Tidak tahu kapan akan berangkat. Yang penting punya dulu. Hingga dua tahun berikutnya bisa backpacking.

Dulu saat masih kuliah dan tidak punya uang sama sekali. Saya menulis daftar negara yang ingin saya datangi. Di selembar kertas. Alhamdulillah negara yang saya tulis jadi kenyataan. Akhirnya kesampaian juga. Kata-kata adalah kekuatan. Kata-kata adalah doa.

Entah kapan akan berangkat ke Jerman, saya simpan dulu. Setidaknya koin Euro pertama saya menjadi semangat untuk pergi ke sana. Bismillah

Related Posts: